Sekjen Hasto: Tan Hana Dharma Mangrwa

Oleh: Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Sabtu, 27 November 2021 12:38 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - KEBENARAN adalah kebenaran, tidak ada yang mendua. Betapa hebatnya sesanti Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Sesanti tersebut meskipun ditulis oleh Mpu Tantular pada tahun 1851 di dalam kakawin Sutasoma pada masa kerajaan Majapahit, namun sebagai falsafah yang hidup, berdasarkan rekam jejak sejarah nusantara, telah dipahami maknanya sejak lebih dari 1200 tahun yang lalu.

Adalah kerajaan Mataram Hindu yang membuktikan bagaimana kehidupan beragama di Nusantara telah melahirkan kerukunan yang hakiki, di mana meski berbeda-beda namun tetap satu sebab tidak ada kebenaran yang mendua. Kebenaran dalam makna yang sebenarnya dapat dilihat dalam suatu tatanan sosial kemasyarakatan.

Hal ini terbukti ketika di banyak tempat, persoalan suku, ras, antar golongan, dan agama menjadi elemen pemecah belah sebagaimana terjadi berbagai kerusuhan SARA di India, Irlandia, Timur Tengah, Perancis, dan bahkan di Amerika Serikat.

Baca:Deklarasi Dukungan Ganjar-Puan, Hasto: Kasihan Pak Jokowi

Di Indonesia relatif terjaga, sebab pemahaman tidak ada kebenaran yang mendua dalam realitas hidup yang begitu beragam telah menjadi benteng yang kuat; suatu benteng yang membangun kohesivitas sosial, terlebih dilengkapi dengan tradisi gotong royong sebagai sari pati Pancasila.

Baca juga :