Simfoni 7-8-9 Dalam Kosmologi Jawa: Kasus Hasto Kristiyanto

Penulis: Tim Hukum Hasto Kristiyanto, Triwiyono Susilo.
Senin, 11 Agustus 2025 02:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Di tanah air yang penuh dengan dinamika politik dan kekuasaan, angka-angka bukan sekadar hitungan biasa. Mereka menjadi tenger (penanda), sasmita (isyarat), dan kawruh (ilmu) yang sarat makna.

Dalam arus sejarah yang mengalir deras seperti banyu mili (air mengalir), muncul sosok Hasto Kristiyanto yang kembali mengguncang panggung kekuasaan di Indonesia.

Semua bermula dari angka tujuh, yang dalam filosofi Jawa disebut pitulungan, simbol pertolongan. Angka ini melekat pada Presiden ke-7, sosok yang bukan hanya pemimpin negara, tapi juga dalang utama dalam pertunjukan kekuasaan.

Ia mendapat bantuan dari penegak hukum, membuka jalan bagi semua agendanya, termasuk memenjarakan Hasto, yang menurut sebagian pihak didorong oleh dendam pribadi.

Ketika ambisi Presiden itu untuk melanggengkan kekuasaan ditanggapi Hasto dengan sikap kritis, ia menolak tunduk dan berani memecat Presiden beserta putra dan menantunya.

Baca juga :