Sumpah Pemuda: Refleksi Pergerakan dan Perjuangan

Oleh : E.Y. Wenny Astuti Achwan, Caleg DPR RI PDI Perjuangan, Dapil NTB II
Minggu, 28 Oktober 2018 20:37 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

TAHUN ini kita memperingati Sumpah Pemuda untuk yang ke-90 kali. *Sumpah Pemuda bukanlah ikrar biasa, melainkan sebuah penegasan kecintaan para pemuda Indonesia saat itu terhadap tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Penegasan tersebut sekaligus sebagai pembuktian bahwa para pemuda telah memiliki cita-cita terbentuknya Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, serta Bahasa Indonesia. Pada kesempatan tersebut lagu kebangsaan Indonesia Raya juga telah diperdengarkan untuk pertama kalinya walaupun tanpa teks.

Sumpah Pemuda yang terjadi pada Kongres Pemuda II 27-28 Oktober 1928, yang merupakan *kongres perjuangan* para pemuda berbagai suku, dapat dikatakan sebagai tonggak yang mewarnai perjuangan yang mengarah ke kemerdekaan bangsa Indonesia yang terujud pada 17 tahun kemudian.

Lantas kemudian, dalam konteks kekinian di mana cita-cita terbentuknya tanah air, kebangsaan dan bahasa persatuan Indonesia telah terujud, bagaimana kita memaknai Sumpah Pemuda 1928?

Baca juga :