Jakarta, Gesuri.id - Anggota tim Badan Penanggulangan Bencana(BAGUNA) PDI Perjuangan yang bertugas menangani gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, dr. Steven Simanungkalitmengatakan penangananKejadian Luar Biasa (KLB) campak dan Gizi buruk memerlukan waktu yang cukup panjang, karena minimnya pengetahuan kesehatan masyarakat setempat, termasuk kurangnya sarana prasarana kesehatan.
Masyarakat masih kurang pengetahuan tentang kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan juga masih kurang, sehingga kita perlu memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan, terangnya, Jakarta, Jumat (9/2).
Steven menambahkan, masyarakat di sana juga minim pengetahuan untuk mengolah makanan higienis. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya wabah campak dan gizi buruk.
Sebagai contoh, seperti air yang tidak dimasak dan makanan yg juga tidak dimasak, ucapnya.
Dalam menjalankan misinya, Tim ke I BAGUNA dengan jumlah personil 9 orang telah memberikan bantuan sandang dan pangan, Termasuk mainan anak-anak, pemberian Vitamin, obat cacing, penyuluhan-penyuluhan, dan juga pengobatan gratis, ujarnya.