Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Rapidin Simbolon, bersama Sorta Ertaty Siahaan istrinya, memulai penyerahan 100 ekor sapi kurban kepada masyarakat akar rumput.
Penyerahan pertama dilakukan Selasa (3/5) di tiga titik strategis yakni Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Padangsidimpuan.
Di SIbolga penyerahan didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Sibolga Memory Panggabean, kemudian di Tapsel didampingi Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan (Anggota DPRD Sumut) Ustazd Syahrul Efendi Siregar/ Wakil Ketua DPRD Sumut, Andi Jaka Sipahutar Ketua DPC PDI Perjuangan (Anggota DPRD Tapsel).
Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa
Sementara di Padangsidimpuan Hj Artaty Ariani Tambunan, dan dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Madina Teguh Hasahatan Nasution.
Aksi sosial ini bukan sekadar rutinitas partai. Bagi Rapidin, ini adalah bentuk nyata dari ajaran ideologis yang diwariskan Sang Proklamator menyatu dengan rakyat, bukan hanya saat kampanye.
"Penyerahan ini bertepatan dengan hari kelahiran Bung Karno. Ini momentum pengingat bahwa kader PDI Perjuangan harus turun langsung, menyentuh sendi-sendi kehidupan rakyat," ujar Rapidin.
Tak hanya ditujukan kepada kader, sapi-sapi ini juga disalurkan kepada warga sekitar yang membutuhkan, menyasar kantong-kantong masyarakat di basis tradisional PDI Perjuangan.
Sementara itu, penyaluran hewan kurban di Tapanuli Tengah direncanakan akan dilakukan langsung oleh Bupati Masinton Pasaribu, yang juga merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
Dalam kesempatan tersebut, Rapidin juga menyampaikan harapannya untuk kembali terpilih sebagai anggota DPR RI.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
"Kalau terpilih lagi, saya akan lebih sering turun ke DPC-DPC, ke daerah-daerah. Terutama ke dapil yang saya wakili. Ini komitmen saya, bukan janji kosong," katanya.
Bagi Rapidin dan PDI Perjuangan, Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan. Ia menjadi ladang pengabdian manifestasi ideologi kerakyatan yang tetap hidup dalam daging dan tulang sapi kurban.
Di tengah langit Sumatera yang muram oleh kabut musim, sapi-sapi kurban itu menjadi simbol perjumpaan antara ideologi dan nurani. Sebuah perayaan yang tak hanya membagikan daging, tapi juga harapan.
