Film The Santri, Narasi Islam Ramah dan Toleran

Gus Mis sendiri sangat menunggu satu momen dalam film ini. Momen itu dalah jarban. 
Jum'at, 20 September 2019 09:30 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengapresiasi Lembaga Seni Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) yang telah melahirkan karya film The Santri. Menurut pria yang akrab disapa Gus Mis itu, saat NU sudah memproduksi film seperti The Santri, maka masa depan narasi keislamaan akan semakin berwarna.

Karya film yang dilahirkan NU juga membawa harapan bagi Islam yang ramah, toleran, dan moderat, kata Gus Mis dalam akun Facebooknya, baru-baru ini.

Baca:Tolak FilmThe Santri, Menantu Rizieq Berpandangan Sempit

Gus Mis sendiri sangat menunggu satu momen dalam film ini. Momen itu dalah jarban.

Bagi santri generasi 80-an, menurut Gus Mis, jarban atau kudis merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap santri. Artinya, kalau belum kudisan berarti belum menjadi santri.

Sejak di pondok pesantren, Gus Mis sendiri diajarkan sebuah diktum al-nadladafatu minal iman, yang bermakna kebersihan adalah bagian dari iman. Tapi karena krisis air dan kondisi pondok yang dikelola secara sederhana, masalah kebersihan masih tetap ada. Sehingga jarban menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan.

Baca juga :