Ini Alasan Hasto Buru Kuliner Tradisional di Kampung Halaman

Kuliner tradisional sering diburu bukan hanya karena citarasanya yang mengingatkan pada kekayaan masakan khas dari nusantara. 
Jum'at, 20 Juli 2018 11:11 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Sleman, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kuliner tradisional sering diburu bukan hanya karena citarasanya yang mengingatkan pada kekayaan masakan khas dari nusantara.

Tetapi juga sekaligus membangkitkan nostalgia, bahkan bisa menjadi ajang pembumian spirit kerakyatan. Itulah yang dirasakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, ketika pulang ke kampung halamannya, di Sleman, Yogyakarta.

Baca:Gus Yasin Komitmen Pertahankan PasarTradisional

Ada salah satu tempat kuliner Hasto, yang selalu dikunjungi setiap kali pulang ke Sleman, yakni di Kuliner Terminal Condong Catur. Kuliner yang berada di dalam kawasan sub terminal Condong Catur banyak aneka makanan khas tradisional. Diantara yang menjadi langganan Hasto adalah Bakmi Jawa Miroso milik Bu Karno dan Oseng Mercon yang dikelola Bu Kiki.

Seperti ketika pada Kamis malam (19/7), Hasto yang hendak pulang untuk menengok ibunya di Sleman terlebih dahulu mampir di warung yang menjadi langganannya sejak masa kuliah itu.

Letaknya di Jalan Anggajaya, Gejayan, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Bakmi Jawa ini sudah saya gemari sejak mahasiswa, waktu itu harganya satu porsi Rp350, dan sekarang di samping Bakmi juga ada Oseng Mercon, osengan tempe dan kerang yang superpedas, kata Hasto, disela menyantap Bakmi Jawa Miroso, masakan Bu Karno.

Hasto yang didampingi Rahmat Sahid, caleg PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Jawa Tengah VII (Kabupaten Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara) mengungkapkan, setiap kali menyantap kuliner tradisional selalu ingat pada upaya Bung Karno yang pada tahun 1960-an mengumpulkan berbagai resep masakan nusantara.

Baca:Bupati Jekek: Revitalisasi Pasar untuk Perekonomian Wonogiri

Baca juga :