Yogyakarta, Gesuri.id - Politisi senior PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bambang Praswanto turut merespon dikeluarkannya dua pelajar sekolah menengah pertama (SMP) penganut Saksi Yehuwa dari sekolah di Batam, karena menolak hormat kepada bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Menurut Bambang, peristiwa itu menunjukkan bahwa fundamentalisme atau radikalisme selalu ada di semua agama atau kepercayaan.
Baca:SaksiYehuwa, Bukti Fundamentalisme Jadi Duri dalam Daging
Hal itu menimbulkan fanatisme atau radikalisasi agama yang tidak hanya didalam dirinya sendiri atau di kelompok agamanya, melainkan juga di ekspresikan ke masyarakat.
Dan itu akan menimbulkan benturan atau konflik kekacauan di masyarakat, karena ada sekelompok orang yang mau memaksakan pemahaman agama sesuai dengan tafsirannya yang tdak lazim, kata Bambang kepada Gesuri, baru-baru ini.