Jakarta, Gesuri.id Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa Bung Karno memiliki hubungan intelektual dan spiritual yang sangat kuat dengan para ulama besar Nusantara.
Dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2025 dengan tema: Santri Berjuang: Ajaran Bung Karno, Warisan Kemerdekaan dan Kontribusi Generasi Muda di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/10), Hasto menegaskan bahwa Bung Karno tidak hanya pemimpin politik, tetapi juga seorang murid yang tekun belajar dari para tokoh Islam seperti KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan, dan H.O.S. Tjokroaminoto.
Bung Karno belajar Islam dari sumber-sumber terbaik bangsa ini. Dari Hasyim Asyari beliau memahami makna jihad kebangsaan, dari Ahmad Dahlan beliau belajar tentang Islam berkemajuan, dan dari Tjokroaminoto beliau mengerti bahwa Islam adalah agama pembebasan, kata Hasto.
Ia menjelaskan, hubungan itu membentuk karakter Bung Karno sebagai sosok yang religius sekaligus nasionalis. Bung Karno sering berkata, Aku santri dari banyak kiai. Itu menunjukkan bagaimana nilai-nilai pesantren hidup dalam diri beliau, tambahnya.
Bahkan di tengah pergaulan internasional, Bung Karno tak pernah meninggalkan nilai spiritualnya. Saat berkunjung ke Uni Soviet, Bung Karno tetap menunaikan salat lima waktu. Beliau menjalankan keyakinan tanpa kehilangan rasa hormat pada perbedaan, ujar Hasto.