Wisata Halal di Danau Toba Berpotensi Coreng Kebhinekaan

Gagasan wisata halal dianggap tidak menghargai budaya masyarakat setempat, terutama  menyangkut penataan ternak dan pemotongan babi. 
Senin, 02 September 2019 12:30 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Medan, Gesuri.id - Pencanangan Wisata Halal kawasan Danau Toba oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi menuai polemik ditengah masyarakat.

Gagasan wisata halal dianggap tidak menghargai budaya masyarakat setempat, terutama menyangkut penataan ternak dan pemotongan babi.

Baca:Robertus Tolak Keras WisataHalaldi Labuan Bajo

Anggota DPR-RI terpilih dari PDI Perjuangan Sihar Sitorus menegaskan wacana wisata halal telah membuat dikotomi atau pemisahan dalam masyarakat dan melanggar konsep Bhinneka Tunggal Ika.

Wisata halal yang dicanangkan oleh Pemerintah menciptakan pemisahan/segregasi antar umat beragama bahkan suku bangsa. Bukankah Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan agama namun tetap satu di dalam Indonesia sebagaimana konsep Bhinneka Tunggal Ika yang ditetapkan oleh para pendahulu negeri ini. Jika hal ini diterapkan tentu akan menciptakan diskriminasi antar satu kelompok dengan kelompok yang lain, ujar Sihar, baru-baru ini.

Baca juga :