Aria Bima Apresiasi Kirab Pusaka dan Semedi Sambut Tahun Baru Islam 1447 H dan Tahun Baru Jawa 1 Suro

Tradisi ini bukan sekadar ritual budaya, juga menjadi ruang sakral untuk memperbesar rongga batin dalam menjalin komunikasi spiritual.
Minggu, 29 Juni 2025 20:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id-Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, menyampaikan apresiasinya terhadap prosesi kirab pusaka dan semedi dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 H dan Tahun Baru Jawa 1 Suro yang digelar di Pura Mangkunegaran, Surakarta.

Menurutnya, tradisi ini bukan sekadar ritual budaya, tetapi juga menjadi ruang sakral untuk memperbesar rongga batin dalam menjalin komunikasi spiritual dengan Tuhan.

Intinya bahwa bulan suruh yang satu malam adalah lari atau langkah awal mematuhi hari-hari berikutnya di bulan suruh adalah bulan yang berusakral, dimana setiap orang Jawa akan mengedepankan kebutuhan batin atau membesar rongga batin agar bisa berkomunikasi dengan Allah atau dengan Tuhan, kata Aria Bima, dikutip pada Sabtu (28/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa prosesi kirab pusaka merupakan tradisi sakral yang diwariskan para leluhur, termasuk Pura Mangkunegaran, sebagai bentuk pengharapan terhadap ketenteraman dan rahmat bagi masyarakat.

Pada kesempatan kiram adalah satu prosesi sakral yang ditradisikan oleh para leluhur termasuk panggung negara. Dalam prosesi itu, kiram pusaka adalah kehendak subjektif para leluhur panggung negara, bagaimana pusaka-pusaka ini akan memberikan satu kedamaian, ketenteraman, memberikan satu rahmat bagi masyarakat di sekitar panggung negara ataupun bagi masyarakat secara keseluruhan, ungkapnya.

Baca juga :