Ganjar Pranowo Kucurkan Rp 1,2 Triliun untuk Insentif Guru Agama

Ahmad Afifudin, guru ngaji asal  RT 5 RW 02, Desa Tamansari, Mranggen, Demak, merasa senang menerima uang insentif.
Jum'at, 06 Oktober 2023 21:00 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Program insentif guru keagamaan yang dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejak beberapa tahun lalu mendapat respon positif dari masyarakat. Para guru agama menilai insentif tersebut bukan hanya sekadar uang, namun juga sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap generasi muda.

Ahmad Afifudin, guru ngaji asalRT 5 RW 02, Desa Tamansari, Mranggen, Demak, merasa senang menerima uang insentif dari Pemprov Jateng. Pasalnya, uang tersebut bisa untuk menambah modal usaha sang istri berjualan gorengan.

Kadang-kadang itu satu tahun baru kita ambil (Rp 1,2 juta) di rekening, bisa buat nambahi modal istri, ungkap Afif.

Menurut pria yang telah mengajar sejak 1994 ini, uang insentif yang diterimanya Rp 100 ribu perbulan yang dicairkan setiap tiga bulan sekali melalui Bank Jateng. Uang diterimanya langsung melalui rekening bank atas nama masing-masing penerima.

Salah seorang penerima bantuan, Machwani Sulaiman, mengaku selama ini hanya mengabdikan diri buat agamanya, tidak memikirkan insentif apapun.

Saya telah menjadi guru ngaji selama 57 tahun, usia saya sekarang 77 tahun. Baru kali ini menerima bisyaroh atau insentif dari pemerintah provinsi Jateng, terangnya.

Baca juga :