Peringati Nuzulul Quran di Masjid Attaufiq, Basarah Beberkan Legacy Keislaman Bung Karno

Pendiri bangsa sang proklamator Bung Karno pun meski dikenal sebagai tokoh nasionalis namun banyak meninggalkan warisan ke-Islaman.
Minggu, 31 Maret 2024 06:20 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menilai saat ini tak lagi relevan untuk mendikotomikan nasionalisme dan agama.

Pendiri bangsa ini yakni sang proklamator Bung Karno pun meski dikenal sebagai tokoh nasionalis namun banyak meninggalkan warisan tentang ke-Islaman.

Hal itu disampaikan Basarah dalam acara peringatan Nuzul Quran yang diselenggarakan organisasi sayap PDI-P, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, jakarta Selatan, Jumat (29/3/2024) petang.

Tak lagi tepat mendikotomikan nasionalisme dengan agama, agama dengan nasionalisme, karena pada hakikatnya nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang religius, kata Basarah.

Bung Karno yang oleh sejumlah kalangan disebut sebagai tokoh nasionalis, pada pemikiran dan legacy-nya justru menunjukkan dimensi keagamaan begitu sangat kuat, sambung Sekretaris Dewan Penasihat PP Bamusi itu.

Baca juga :