61 Hari Tak Hujan, Jokowi Minta Antisipasi & Mitigasi Dampak

Jokowi: 61 hari tanpa hujan ini statusnya sudah awas yang terjadi di beberapa provinsi.
Selasa, 16 Juli 2019 10:16 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan laporan dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa musim kemarau di 2019 ini akan lebih kering dan mencapai puncaknya di bulan Agustus sampai nanti September.

Beberapa daerah di negara kita juga sudah mengalami keadaan 21 hari tanpa hujan, ini berarti statusnya masih waspada, 31 hari tanpa hujan berarti statusnya sudah siaga, dan juga sudah 61 hari tanpa hujan ini statusnya sudah awas yang terjadi di beberapa provinsi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, di Bali, di NTB, di NTT, kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas tentang Antisipasi Dampak Kekeringan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7) sore.

Oleh karena itu, Presiden meminta para menteri, dan kepala lembaga, para gubernur untuk turun melihat langsung ke lapangan, dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi, mitigasi terhadap dampak kekeringan ini.

Presiden juga meminta agar dicek suplai air, baik suplai air bersih maupun suplai air untuk pertanian, agar masukkan air terjaga dan resiko terjadinya gagal panen bisa kita hindari.

Kalau perlu kita lakukan modifikasi cuaca, pembangunan sumur bor dan meminta Kementerian lingkungan hidup juga memantau mengendalikan potensi titik-titik panas, hotspot yang ada kebakaran hutan, dan kebakaran lahan gambut bisa kita antisipasi dan kita hindari, tutur Presiden.

Baca juga :