Anas: Pesantren Bisa Berdakwah di Media Sosial

Saat ini yang menjadi ulama panutan yang menjadi favorit bukanlah kiai-kiai pesantren.
Rabu, 15 Mei 2019 23:33 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Banyuwangi, Gesuri.id Perkembangan media sosial berdampak ke banyak hal. Tak terkecuali terhadap perilaku beragama. Banyak konten media sosial (medsos) yang menjadi rujukan bagi orang-orang yang ingin mengenal Islam. Fenomena tersebut, mendorong Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk mengajak sejumlah pesantren di Banyuwangi untuk turut berdakwah di medsos.

Menurut hasil survei, saat ini yang menjadi ulama panutan yang menjadi favorit bukanlah kiai-kiai pesantren, seperti KH. Maimoen Zubair atau KH. Mustofa Bisri. Beliau, beliau, ada di posisi belasan. Justru yang terfavorit adalah ustaz yang kerap muncul di media sosial, ujar Anas saat berkunjung ke Pesantren Rabithatul Islam, Kecamatan Banyuwangi, Genteng, Rabu (15/5).

Untuk itu, Anas mengharapkan sejumlah kiai atau pun para cendekiawan di sejumlah pesantren di Banyuwangi turut aktif dalam berdakwah di jagad maya tersebut. Narasi keagamaan yang berkembang di medsos didominasi model beragama yang puritan. Hal ini perlu diimbangi dengan konten keagamaan yang lebih moderat.

Saya kira, pesantren dan sekolah sudah cukup aktif melakukan pengawasan. Namun, jika orang tua dan lingkungan acuh tak acuh, pengawasan di pesantren dan sekolah akan percuma, imbuhnya.

Pada hari ke-delapan Ramadan tersebut, Anas melakukan roadshow ke sejumlah pesantren di Banyuwangi. Pertama yang dituju adalah Pesantren Sunan Kalijaga di Desa Parijatah Wetan, Srono. Selain silaturahmi dengan sejumlah kiai, tokoh masyarakat dan santri, juga salat ashar berjamaah dan ziarah ke makam pendiri pesantren almarhum KH. Mahrus Ali.

Baca juga :