Jakarta, Gesuri.id -Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, meminta pemerintah untuk menyiapkan skenario terburuk akibat dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel yang berpotensi meluas dan mempengaruhi kondisi global, termasuk Indonesia.
Kondisi keuangan dan likuiditas kita juga tidak dalam keadaan yang baik. Lalu, bagaimana sebaiknya kita mengantisipasi situasi ini? Kalau saya, yang pertama harus diamankan adalah pangan. Itu yang paling penting. Dunia boleh ribut, boleh gunjing, dan mungkin ada kekurangan BBM atau apa pun, yang utama adalah pangan harus aman, baik dari segi ketersediaan maupun keterjangkauan. Terutama, kita harus mempertimbangkan ketergantungan pangan kita pada impor, seperti gandum dan kedelai. Kedua bahan pangan ini sangat penting untuk kebutuhan rakyat, kata Aria Bima, dikutip pada Kamis (26/6/2025).
Ia menilai pemerintah perlu mempercepat buffer stok pangan sebagai bagian dari strategi menghadapi potensi krisis global akibat perang.
Jadi stok, buffer stok saat ini kalau bisa dipercepat, dipercepat dulu. Ini penting strategi mensikapi keadaan situasi kondisi global yang mana kita jujur sudah tidak mandiri lagi. Sektor pangan kita enggak mandiri, sektor energi kita enggak mandiri, sektor keuangan tergantung fiskal kita juga dari utang kita berapa, ungkapnya.
Aria menekankan pentingnya perencanaan strategis nasional untuk mengantisipasi skenario global terburuk, termasuk dampak dari potensi penutupan Selat Hormuz, jalur utama pasokan energi dunia.