Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana menyoroti munculnya labelisasi terhadap kelompok masyarakat yang menyampaikan pandangan kritis terhadap proyek penulisan ulang sejarah Indonesia itu.
Kritikan itu muncul setelah Direktur Sejarah dan Kemuseuman Kementerian Kebudayaan Agus Mulyana menyebut pihak yang menolak dan mengkritisi proyek penulisan sejarah itu sebagai kelompok radikal dan sesat sejarah.
Baca:GanjarPranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!
Saya membaca di media, ada yang menyebut kelompok pengkritik proyek ini sebagai sesat, bidah sejarah, bahkan radikal, kata Bonnie dalam rapat kerja bersama Kemenbud RI, Senin, 26 Mei 2025. Saya minta klarifikasi dari Direktur Sejarah dan Kemuseuman.