Bupati Sugiri Wujudkan Hari Santri Sebagai Gerakan Budaya Universal di Ponorogo

Kalau Hari Santri hanya milik pesantren, itu sudah ketinggalan zaman
Selasa, 07 Oktober 2025 20:37 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Ponorogo, Gesuri.id Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, yang juga politisi PDI Perjuangan, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri 2025 di Ponorogo akan dikemas secara berbeda dan lebih inklusif. Ia ingin Hari Santri menjadi momentum budaya yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya milik kalangan pesantren.

Kalau Hari Santri hanya milik pesantren, itu sudah ketinggalan zaman, tegas Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko dalam rapat persiapan di Ruang Bantarangin, Senin (6/10/2025).

Dalam konsep yang disebutnya Santri Universal, Kang Giri mengajak seluruh ormas Islam dan masyarakat umum untuk menjadikan Hari Santri sebagai perayaan kebangsaan dan spiritualitas bersama. Ia bahkan menyerukan agar masyarakat Ponorogo bersarung selama dua pekan penuh mulai 13 hingga 22 Oktober 2025.

Pedagang kaki lima, pelajar, ASN, hingga tokoh publik, semua wajib bersarung. Siapapun yang menginjak tanah Ponorogo dan dipayungi langit Ponorogo wajib bersarung. Biar keren dan punya ruh, ujarnya semangat.

Rangkaian kegiatan Hari Santri akan dibuka dengan Santri Run, yakni lari pagi menggunakan sarung. Kegiatan lainnya antara lain Santri Vaganza, Pentas Seni Santri, Halaqoh Kebangsaan, Tabligh Akbar, serta Pameran Manuskrip Pesantren. Puncak acara berupa Apel Akbar Santri akan digelar di Alun-Alun Ponorogo pada 22 Oktober.

Baca juga :