Bupati Trenggalek Angkat Isu Keadilan Ekologis: Bangsa Harus Lindungi Bumi dan Masa Depannya

Mas Ipin mengutip studi Oxford (2023) yang menyebut 10 orang terkaya dunia menyumbang separuh emisi karbon global,
Rabu, 10 Desember 2025 00:46 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id Dalam Seminar Nasional Hari Antikorupsi Sedunia di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Selasa (9/12), Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) menyoroti isu yang jarang disentuh dalam diskursus antikorupsi: keadilan ekologis dan kesamaan nasib sebagai bangsa.

Mas Ipin menyinggung pandangan ideologis Bung Karno tentang bangsa yang bukan hanya kumpulan manusia, tetapi juga kesatuan yang terikat pada bumi, tanah air, dan kesamaan nasib. Menurutnya, perspektif ekologis ini penting untuk melawan praktik pollutocracy, kolusi antara kekuasaan dan bisnis yang merusak lingkungan demi keuntungan segelintir pihak.

Ia mengutip studi Oxford (2023) yang menyebut 10 orang terkaya dunia menyumbang separuh emisi karbon global, menunjukkan bagaimana ketimpangan ekonomi berdampak langsung pada kerusakan planet.

Kita tidak hanya menghadapi plutokrasi, tetapi pollutocracykekuasaan yang dilegitimasi oleh kerusakan alam, tegas Mas Ipin.

Ia mengingatkan, banyak bencana yang terjadi, termasuk di Aceh dan Sumatera beberapa waktu lalu, bukan lagi murni bencana alam, melainkan bencana ekologis akibat eksploitasi manusia.

Baca juga :