Cocoknya Sejarawan, Filsuf & Teknolog Jadi Stafsus Jokowi

Pengganti Belva dan Andi Taufan sebaiknya tidak berasal dari kalangan pebisnis, agar jauh dari konflik kepentingan.
Sabtu, 25 April 2020 11:17 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko menilai pengunduran diri dua Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara dapat diterima secara etis. Pasalnya, mereka sudah melakukan kesalahan sebagai staf presiden.

Saya kita itu adalah langkah yang baik,gentleman. Menurut saya apa yang dilakukan Andi dan Belva, secara etis bisa diterima. Kita bisabelajardari situ semua, dari kesalahan yang dibuatnya kita bisa menarik pelajaran yang baik, kata Budiman baru-baru ini.

Baca:Jokowi Trump Sepakat Kerja Sama Alkes Penanganan Covid-19

Budiman pun mengusulkan staf pengganti mereka berdua tidak berasal dari kalangan pebisnis, supaya jauh dari konflik kepentingan.

Dia menjelaskan, ada tiga sosok yang ia maukan untuk menggantikan posisi Andi dan Belva, yakni sejarawan, ahli filsafat muda, dan ahliteknologi.

Baca juga :