Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyebut sinergi antara perusahaan otomotif Amerika Serikat, Ford Motor Co, dan perusahaan nikel asal China, Zhejiang Huayou Cobalt di proyek smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk sebagai wujud perdamaian geoekonomi antara Amerika dan China.
Kedua perusahaan dari dua negara yang tak akur itu sepakat menandatangani perjanjian investasi dengan PT Vale Indonesia Tbk untuk pembangunan proyek smelter nikel senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 67,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$).
Baca:Gus FalahDukung SKK Migas Integrasikan Produsen Lokal
Adapun smelter itu berlokasi di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dan dirancang memproduksi 120 ribu ton per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).