Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan digitalisasi dalam sebuah organisasi sangat penting.
Menurutnya, dengan transformasi digital kinerja organisasi menjadi lebih efektif, lewat sistem ini semua pekerjaan bisa dilakukan secara ringkas dan menghemat waktu serta tenaga.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Politisi PDI Perjuangan itu merupakan salah satu pelaku yang pernah melakukan transformasi digital besar-besaran ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta, misalnya saja ketika ia membuat aplikasi smart city untuk menampung keluhan warga mulai dari kemacetan hingga banjir, di mana laporan itu dipantau secara berkala dan langsung ditindaklanjuti petugas.
Tak hanya soal menampung aspirasi masyarakat, untuk menghadirkan transparansi anggaran, Ahok juga mencetus pembuatan e-budgeting, dengan sistem e-katalog, dengan begitu masyarakat dapat memantau alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), lewat cara ini anggaran tidak bisa di-markup atau dimanipulasi pihak tertentu.
“Nah dia dengan digitalisasi ini menghemat waktu banyak. Termasuk pelayanan,” kata Ahok dilansir Olenka.id Selasa (23/12/2025).
Dengan sistem yang serba digital, kata Ahok pemimpin tidak bisa dikadali anak buah sendiri, dengan digitalisasi proses audit juga lebih gampang dilakukan ketika ada masalah, dengan begitu tidak ada lagi korban yang ditumbalkan menjadi kambing hitam sehingga sebuah organisasi bisa menghadirkan keadilan bagi seluruh pihak.
“Nah kalau semua digital, saya bisa melakukan audit forensik kira-kira gitu loh,” ucapnya.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan
Kendati begitu, Ahok tak menampik bahwa penggunaan teknologi juga punya kekurangan, dia mengatakan kehadiran teknologi hanya menjadi perantara, semua keputusan tetap berada di tangan masing-masing individu, jadi menurutnya penerapan sistem digital mesti diimbangi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia.
"Nah disitulah gunanya, saya kira teknologi sangat menolong, tapi ujung-ujungnya tetap mesti manusia yang memutuskan. Namanya sistem apapun, ujungnya mesti kita yang analisa kita tanya. Baru ketahuan,” pungkasnya.

















































































