Ini Makna Idul Fitri bagi Mendagri Tjahjo Kumolo

Memperkuat semangat Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan umat Islam, sehingga membawa ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan bangsa.
Jum'at, 15 Juni 2018 13:12 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memandang hari raya Idul Fitri sebagai hari yang istimewa serta suci. Menurut dia, Idul Fitri bisa merekatkan kembali tali silaturahmi.

Dirinya berharap ini bisa memperkuat semangat Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan umat Islam sehingga membawa ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan bangsa.

Dan lebih jauh menjadi ukhuwah basyariyah atau insaniyah (persaudaraan umat manusia). Saya sebagai pribadi, dan juga sebagai Mendagri, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin, kata Tjahjo, dalam keterangannya, Jumat (15/6).

Menurut dia, Idul Fitri adalah momentum kembali ke fitrah. Kembali ke titik nol, kembali ke kesucian, setelah kurang lebih sebulan diuji dalam bulan Ramadan. Karenanya, Tjahjo berharap, spirit Idul Fitri bisa diserap setiap insan. Sehingga ke depan, baik ucap maupun perbuatan benar-benar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan lebih jauh lagi, semangat hari raya bisa bisa mewarnai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Idul Fitri bagi saya adalah momen ketika ego pribadi melebur. Yang ada adalah kesadaran sebagai Hamba-Nya. Semua sejajar, duduk sama rendah, sederajat, maka di Idul Fitri segala perbedaan, ketegangan luruh dalam ucap maaf lahir dan batin. Idul Fitri adalah momentum meneguhkan kembali bahwa kita ini semua bersaudara, ungkapnya.

Baca juga :