Ikuti Kami

Ini Makna Idul Fitri bagi Mendagri Tjahjo Kumolo

Memperkuat semangat Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan umat Islam, sehingga membawa ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan bangsa.

Ini Makna Idul Fitri bagi Mendagri Tjahjo Kumolo
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memandang hari raya Idul Fitri sebagai hari yang istimewa serta suci. Menurut dia, Idul Fitri bisa merekatkan kembali tali silaturahmi.

Dirinya berharap ini bisa memperkuat semangat Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan umat Islam sehingga membawa ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan bangsa.

"Dan lebih jauh menjadi ukhuwah basyariyah atau insaniyah (persaudaraan umat manusia). Saya sebagai pribadi, dan juga sebagai Mendagri, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin," kata Tjahjo, dalam keterangannya, Jumat (15/6).

Menurut dia, Idul Fitri adalah momentum kembali ke fitrah. Kembali ke titik nol, kembali ke kesucian, setelah kurang lebih sebulan diuji dalam bulan Ramadan. Karenanya, Tjahjo berharap, spirit Idul Fitri bisa diserap setiap insan. Sehingga ke depan, baik ucap maupun perbuatan benar-benar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan lebih jauh lagi, semangat hari raya bisa bisa mewarnai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Idul Fitri bagi saya adalah momen ketika ego pribadi melebur. Yang ada adalah kesadaran sebagai Hamba-Nya. Semua sejajar, duduk sama rendah, sederajat, maka di Idul Fitri segala perbedaan, ketegangan luruh dalam ucap maaf lahir dan batin. Idul Fitri adalah momentum meneguhkan kembali bahwa kita ini semua bersaudara," ungkapnya.

Dia pun merasa bersyukur, prosesi mudik tahun ini bisa dikatakan lebih baik. Pemerintah dari awal berupaya keras agar para pemudik bisa pulang ke kampung halamannya dengan nyaman dan aman. "Pemerintah tentunya akan terus bekerja keras agar mudik Lebaran kali ini bisa berjalan lancar, baik dari sisi keamanan, maupun kelancaran dalam bermudik," kata Tjahjo.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan, tak ada tradisi khusus menyambut lebaran. Dia menyambut Lebaran seperti umat Islam lainnya, apalagi sekarang sedang jadi menteri. Tentu, punya tanggung jawab lain.

Karena itu, dirinya tak pulang kampung. Dia harus tetap siaga, mendukung pengamanan mudik Lebaran. "Palingan nanti saya keliling, berlebaran dengan seluruh staf. Di Merdeka Utara (kantor pusat Kemendagri. Silahturahmi ke BNPP, Pasar Minggu (Dukcapil dan PMD), ke IPDN, bermaaf-maafan. Saya harus tetap memonitor," katanya.

Terakhir, kata dia, sebagai manusia pastinya dirinya tak lepas dari salah dan khilaf. Sebagai Mendagri, tentunya dia tak bisa memuaskan semua orang. Karena itu dari lubuk hati paling dalam, dia memohon maaf lahir dan batin, atas segala salah dan khilaf, baik yang disengaja maupun tak disengaja.

"Dari lubuk paling dalam saya mohon maaf lahir dan batin. Minal Aidzin Wal Faidzin. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mari kita jaga dan perkuat ukhuwah Islamiyah sehingga menjadi ukhuwah wathaniyah dan insaniyah," pungkasnya.

Quote