Jokowi Minta Pengkritik Jaga Etika Bangsa Indonesia

"Kita ini sering tidak bisa membedakan. Pak ini kritik. Mana kritik? Tidak bisa membedakan kritik dan mencemooh."
Minggu, 15 Juli 2018 23:22 WIB Jurnalis - Abdullah Gunawan

Karanganyar, Gesuri.id - saat menghadiri acara peresmian asrama putri SMA MTA dan peletakan batu pertama di Pondok Pesantren Majelis Tafsir Al Quran di Desa Pojok, Mojogedang, Karanganyar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara tentang banyaknya ujaran yang bermakna fitnah dan hujatan di media sosia yang ditujukan kepada pemerintah. Namun, dirinya tidak tahu siapa yang membuat ujaran tersebut.

Kita ini sering tidak bisa membedakan. Pak ini kritik. Mana kritik? Tidak bisa membedakan kritik dan mencemooh. Kritik dengan mencela, tidak ada bedanya, kata Jokowi di depan ribuan warga MTA, Minggu (15/7).

Menurutnya, kritikan haruslah bersifat membangun. Selain itu, cara menyampaikannya pun harus sesuai dengan etika bangsa Indonesia yang luhur.

Kritik itu memberikan masukkan yang konstruktif, dengan data-data, dengan solusi-solusi. Sampaikan, tidak apa-apa, ujarnya.

Namun, kata Jokowi, yang terjadi di media sosial saat ini adalah banyaknya ujaran yang bermakna menjelekkan dan cenderung ke arah fitnah. Dia mengaku tidak tahu siapa yang membuat fitnah tersebut.

Baca juga :