Ikuti Kami

Jokowi Minta Pengkritik Jaga Etika Bangsa Indonesia

"Kita ini sering tidak bisa membedakan. Pak ini kritik. Mana kritik? Tidak bisa membedakan kritik dan mencemooh."

Jokowi Minta Pengkritik Jaga Etika Bangsa Indonesia
Presiden Jokowi pada peletakan batu pertama pembangunan Pesantren MTA sekaligus peresmian Asrama Putri SMA MTA Surakarta, di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (15/7) siang. (Foto: Humas Setkab/Jay)

Karanganyar, Gesuri.id - saat menghadiri acara peresmian asrama putri SMA MTA dan peletakan batu pertama di Pondok Pesantren Majelis Tafsir Al Qur'an di Desa Pojok, Mojogedang, Karanganyar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara tentang banyaknya ujaran yang bermakna fitnah dan hujatan di media sosia yang ditujukan kepada pemerintah. Namun, dirinya tidak tahu siapa yang membuat ujaran tersebut.

"Kita ini sering tidak bisa membedakan. Pak ini kritik. Mana kritik? Tidak bisa membedakan kritik dan mencemooh. Kritik dengan mencela, tidak ada bedanya," kata Jokowi di depan ribuan warga MTA, Minggu (15/7).

Menurutnya, kritikan haruslah bersifat membangun. Selain itu, cara menyampaikannya pun harus sesuai dengan etika bangsa Indonesia yang luhur.

"Kritik itu memberikan masukkan yang konstruktif, dengan data-data, dengan solusi-solusi. Sampaikan, tidak apa-apa," ujarnya.

Namun, kata Jokowi, yang terjadi di media sosial saat ini adalah banyaknya ujaran yang bermakna menjelekkan dan cenderung ke arah fitnah. Dia mengaku tidak tahu siapa yang membuat fitnah tersebut.

"Tapi kalau sudah mencemooh, mencela, menjelekkan, menghujat, memfitnah, itu yang banyak sekarang. Terutama di media sosial, enggak tahu siapa yang buat," ungkapnya.

Jokowi pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu membangun Republik Indonesia. Dengan bersatu, dia yakin Indonesia dapat menghadapi tantangan besar yang sudah di depan mata.

"Banyak sekali tantangan besar, perang dagang, radikalisme, revolusi industri. Kita bersatu saja belum tentu memenangkan kompetisi ini kok, apalagi tidak bersatu," tutupnya.

Quote