Legislator PDI Perjuangan Keluhkan Minimnya Anggaran KUR

Selama ini masih menjadi keluhan, mikro yang di bawah Rp25 juta masih dimintakan agunan. Padahal seharusnya agunan bukan persyaratan utama
Rabu, 23 Mei 2018 23:51 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Makassar, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menilai anggaran untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara umum yang ada sekarang masih sangat kurang, dan di beberapa tempat masih belum tepat sasaran.

Kriteria tepat sasaran yaitu bagaimana dia (pelaku usaha) bisa menumbuhkan usaha mikro kemudian berkembang menjadi usaha kecil, dan selanjutnya bisa menjadi usaha menengah, papar Andreas di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu.

Namun dia mengapresiasi penyaluran KUR yang diberikan oleh Bank Mandiri di Provinsi Sulawesi Selatan yang menurutnya sudah tepat sasaran. Salah satu bukti keberhasilan program itu adalah dengan dilakukannya sebuah terobosan inovasi pengemasan cotto makassar dalam bentuk kemasan seperti mie instan.

Kita melihat hal ini bisa menjadi potensi pemasaran yang sangat besar. Kita juga menginginkan agar Bank Mandiri membantu di dalam aspek-aspeknya, sehingga pelaku KUR ini bisa cepat berkembang, ucapnya.

Andreas menjelaskan bahwa KUR merupakan program yang dirancang oleh pemerintah untuk memberikan akses permodalan kepada usaha kecil menengah. Dengan KUR ini diharapkan usaha-usaha mikro yang masih kecil dapat naik kelas menjadi usaha kecil dan menengah, ujarnya.

Baca juga :