Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, memberikan pesan mendalam kepada para taruna Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta saat melakukan kunjungan kerja reses bersama rombongan Komisi II DPR RI.
Dalam kesempatan tersebut, Aria Bima menekankan pentingnya peran generasi muda pertanahan dalam menjaga kedaulatan agraria dan memastikan rakyat benar-benar memiliki akses atas tanah sebagai sumber kehidupan.
“Tanah airku tidak kulupakan, kan terkenang selama hidupku. Biar pun saya pergi jauh, tidak kan hilang dari kalbu, tanahku yang kucintai, engkau kuhargai. Kalau sekira-kira tanahnya bermasalah bisa nyanyi itu nggak? Kalau tanahnya diserobot pengusaha atau tumpang tindih sertifikat bisa nyanyi yang kamu nyanyikan nggak? Ya nggak bisa kan? Ya itu tugasmu supaya nyanyi-nyanyi tuh benar-benar merasuk di dada rakyat Indonesia, ya tapi bukan soal ukur mengukur, tapi supaya lagu itu benar-benar bisa dirasakan Indonesia, masyarakat Indonesia, rakyat Indonesia. Karena tanah itu sumber kehidupan sehingga dia cinta Tanah Air. Nggak ada cinta tanah air kalau tanah dan airnya nggak dimiliki,” kata Aria Bima, dikutip pada Senin (6/10/2025).
Menurut Aria Bima, makna lagu “Tanah Airku” yang kerap dinyanyikan dengan penuh haru tidak akan bermakna jika persoalan tanah di Indonesia masih dipenuhi sengketa, ketimpangan, dan perampasan hak rakyat kecil. Oleh sebab itu, ia berpesan agar para calon ahli pertanahan dari STPN tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga memahami filosofi dan keadilan sosial yang melekat pada setiap jengkal tanah di negeri ini.
Kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke Yogyakarta kali ini tidak hanya diisi dengan rapat bersama membahas pendidikan dan PNBP sektor pertanahan, tetapi juga diwarnai dengan kebersamaan sederhana bersama para siswa STPN.
Dalam acara makan siang bersama, Aria Bima turut membunyikan dua kali lonceng tanda dimulainya makan siang, dan dua kali lagi setelah makan selesai.
Suasana makan siang berlangsung penuh keakraban. Para taruna STPN terlihat bersemangat menikmati menu sederhana berupa nasi putih, ayam goreng, tempe, sayur brokoli, dan irisan buah semangka. Momen tersebut menjadi simbol kebersamaan antara wakil rakyat dan calon teknokrat muda pertanahan yang kelak akan terjun langsung menyelesaikan berbagai persoalan agraria di lapangan.
Selepas makan siang, Aria Bima memimpin dialog bernada motivasi yang berlangsung hangat. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan harapannya agar para siswa STPN tidak hanya menjadi ahli ukur, tetapi juga menjadi teknokrat dan ideolog bangsa yang memahami makna tanah sebagai sumber kehidupan dan identitas nasional.
Ia juga menekankan pentingnya menanamkan nilai cinta tanah air dalam konteks nyata—yakni memastikan tanah dan air benar-benar dimiliki serta dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dengan semangat itu, kata Aria Bima, generasi muda pertanahan diharapkan mampu menjadi motor penggerak keadilan agraria dan penjaga kedaulatan sumber daya bangsa.
Melalui kunjungan ini, Aria Bima menutup pesannya dengan keyakinan bahwa para taruna STPN Yogyakarta akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga kuat secara moral dan ideologis dalam memperjuangkan hak rakyat atas tanah.