Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, melontarkan kritik keras terhadap kinerja PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) yang dinilai kurang maksimal.
Dalam rapat bersama jajaran direksi, Mufti menegaskan bahwa manajemen harus bertanggung jawab penuh atas pencapaian target bisnis, termasuk pangsa pasar domestik.
Mufti meminta direksi untuk berani mundur apabila target yang telah disampaikan kepada DPR tidak tercapai.
Kami minta roadmap yang jelas. Tahun 2026 berapa persen pangsa pasar, tahun 2027 berapa persen pangsa pasar. Kalau tidak tercapai, direksi sanggup tidak untuk mundur? ujarnya, Senin (22/9/2025).
Ia menilai Garuda masih menjadi beban bagi negara, meski sudah mendapatkan dukungan dana Rp6,65 triliun dari pemerintah. Namun, perbaikan kinerja keuangan maupun layanan disebutnya belum terlihat signifikan. Mufti mencontohkan insiden penerbangan GA313 rute SurabayaJakarta yang harus kembali ke bandara keberangkatan karena masalah mesin.