Para Penolak Valentine Jangan Gunakan Kedok Budaya Indonesia

Para penolak Valentine agar membuka identitas mereka yang sejatinya berpaham Wahabi-Salafi.
Sabtu, 15 Februari 2020 16:10 WIB Jurnalis - Hiski Darmayana

Jakarta, Gesuri.id- Sekjen Satu Pena, Kanti W Janis turut menanggapi penolakan sebagian orang terhadap perayaan Hari Valentine karena menganggapnya sebagai bukan budaya Indonesia.

Baca:Saatnya Pendidikan Kesetaraan Gender Masuk Kurikulum Sekolah

Kanti meminta para penolak Valentine itu tidak menggunakan kedok budaya Indonesia dalam penolakannya. Ia menyarankan para penolak Valentine untuk membuka identitas mereka yang sejatinya berpaham Wahabi-Salafi.

Tolong diperjelas aja, ini bukan budaya Wahabi Salafi, enggak usah mengatasnamakan Indonesia. Bikin muak! tegas Kanti.

Baca juga :