"Pasemetonan" Diminta Lebih Peka Pada Kondisi Sosial

Filosofi menyama braya (persaudaraan) agar diimplementasikan dalam program pasemetonan.
Minggu, 10 Maret 2019 19:06 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali, Wayan Koster meminta ikatan pasemetonan atau klan di Pulau Dewata dapat berorientasi kemanusiaan dan lebih peka terhadap kondisi sosial masyarakat.

Filosofi menyama braya (persaudaraan) agar diimplementasikan dalam program pasemetonan, misalnya dengan program membantu keluarga yang kurang mampu tidak hanya dalam hal upacara yadnya (ritual), tetapi juga dalam hal kehidupan sosial ekonomi, katanya saat membuka Pesamuan Agung Pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Pusat XIV Tahun 2019, di Denpasar, Minggu (10/3).

Baca:Putra Nababan: Ibu-ibu Membatik, PenjagaBudayaBangsa

Selanjutnya program pengembangan ekonomi tersebut, menurut dia, agar ditingkatkan menjangkau masyarakat lainnya di seluruh Bali. Begitu juga dengan program-program kemanusiaan lainnya, diharapkan terus dikembangkan di seluruh wilayah Pulau Dewata, bahkan hingga Indonesia dan dunia.

Sebagai ikatan pasemetonan terbesar, sameton Pasek saya harapkan peka terhadap kondisi sosial umat dan masyarakat, ujarnya.

Baca juga :