Ikuti Kami

Huangling Village Desa Wisata dengan Kearifan Lokal Kelas Dunia (4)

Catatan perjalanan : Selama 10 hari, mulai dari tanggal 20 – 30 April 2024, wartawan Gesuri.id, Ali Imron Hamid.

Huangling Village Desa Wisata dengan Kearifan Lokal Kelas Dunia (4)

China, Gesuri.id - Sebagai provinsi yang berada di pedalaman sebelah timur China, Jiangxi menyimpan pesona wisata alam kelas dunia. Jiangxi membentang dari tepi sungai Yangtze di utara hingga daerah perbukitan di selatan dan timur, berbatasan dengan Anhui di utara, Zhejiang di timur laut, Fujian di timur, Guangdong di selatan, Hunan di barat dan Hubei di barat laut. 

Provinsi Jiangxi dikelilingi oleh tiga pegunungan di tiga sisi.  Di bagian barat ada Pegunungan Mufu, Pegunungan Jiuling dan Pegunungan Luoxiao. Di sebelah timur ada Pegunungan Huaiyu dan Pegunungan Wuyi. Dan di sebelah selatan ada Pegunungan Jiulian dan Pegunungan Dayu. Titik tertinggi di Jiangxi adalah Gunung Huanggang (黄岗山) di Pegunungan Wuyi, di perbatasan dengan Fujian. Ia memiliki ketinggian 2.157 meter (7.077 kaki). Tak mengherankan apabila suhu udara di Jiangxi sangat sejuk sehingga sangat nyaman bagi para pengunjung untuk datang berwisata ke Jiangxi. 

Salah satu tempat yang bisa dikunjungi di Jiangxi adalah Desa Wisata Huangling. Desa ini terletak di Kabupaten Wuyuan di timur laut Jiangxi. Seara historis, Huangling merupakan bagian dari Huizhou atau wilayah yang terletak di tengah pegunungan terjal, sungai dan lembah. Pemukiman di desa ini berusia hampir 600 tahun dan dibangun di daerah yang bertengger di tebing pegunungan. Rumah-rumah penduduk tumbuh secara organik seolah menyatu sempurna dengan alam. 

Baca Juga : Dari Taman Nasional Bunga Peony Hingga Patung Budha Raksasa Gua Longmen (3)

Desa Huangling dikelilingi oleh ribuan pohon kuno seperti yew, pohon permen karet China, dan pohon kapur barus, menciptakan lingkungan alam yang menakjubkan. Setiap bulan Maret, Huangling menjadi desa yang sangat mempesona karena bunga repeseed bermekaran sehinga menutupi area sawah yang bertingkat luas. Pada tahun 2023, Huangling terpilih sebagai "Desa Wisata Terbaik" oleh Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dipamerkan di acara budaya kelas dunia Frankfurter Buchmesse.

Desa ini telah mengalami revitaliasi  oleh arsitek Wang Wanbin. Dia merupakan penduduk asli pedesaan Wuyuan. Wberhasll ang Wanbin berhasil merestorasi 120 rumah penduduk desa dan juga melakukan pengembangan pariwisata sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat lokal serta memulihkan identitas budaya dan kepercayaan penduduk pedesaan. 

Rumah-rumah tradisional bergaya Huizhou berhasil dipertahankan bahkan diperkuat kekokohan bangunannya termasuk memperbaiki arsitektur batu batanya dan ukuran kayu pada pilar-pilar bangunan. Beragam furnitur kuno seperti tandu pengantin, peralatan makan, peralatan rias, dan lain lain tetap dipertahankan dan dilestarikan.

Sebagai destinasi wisata, penduduk di desa ini menjual beragam kerajinan tangan tradisional lokal seperti pembuatan bir, pengepresan minyak, tenun bambu, keramik, payung hias yang dijual kepada para pengunjung yang datang. 

Adat istiadat di desa Huangling masih tetap dipertahankan dengan baik. Seperti tarian musim semi yang dibawakan dengan indah oleh penari desa,  tradisi minuman selamat datang dari beras yang difermentasikan untuk para pengunjung yang datang ke desa. Bahkan tradisi perayaan pernikahan penduduk lokal dengan membagikan angpao dan melempar buket bunga juga masih ada di desa Huangling. 

Kebiasaan bertani khas "Shaiqiu" (atau "mengeringkan tanaman di bawah sinar matahari musim gugur") yang umum di Jiangxi utara, telah menjadi identik dengan Huangling, menampilkan bentuk arsitektur pegunungan yang unik dan pemandangan panen yang semarak. Hal ini tidak hanya menciptakan peluang kerja melalui bisnis lokal yang terkait dengan produk pertanian, kerajinan warisan budaya takbenda, dan pertanian tradisional, namun juga menumbuhkan model komunitas lokal yang otentik.

Pemanfaatan bahasa daerah dengan karakteristik yang dapat diidentifikasi telah memupuk hubungan yang lebih dalam dengan tradisi dan budaya, yang berfungsi sebagai kekuatan pendorong intrinsik bagi pembangunan dan pembangunan pedesaan.

Dahulunya, desa Huangling adalah pedesaan terpencil dan terbengkalai. Desa ini sering menghadapi kelangkaan air bersih di musim kemarau, banjir di musim hujan, rumah-rumah bobrok, dan populasi yang menyusut. Bahkan bulan Juni 2017, desa Huangling pernah mengalami banjir besar yang menyebabkan tanah longsor dan kerusakan parah pada vegetasi dan lingkunan.

Namun setelah revitalisasi yang dimulai tahun 2009, desa ini berubah menjadi desa kuno ikonik yang bercirikan arsitektur bergaya Hui. Bahkan jalan utama masuk desa, jalan Tianjie juga sudah diaspal dengan mulus. Tidak ada lumpur dan genangan air. Jalan ini menjadi akses utama penghubung penduduk desa dengan dunia luar. 

Revitalisasi desa ini menjadi wujud kongkrit modernisasi China tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal dan tradisi leluhur yang tetap dipertahankan dengan kuat. Bahkan arsitektur rumah-rumah kuno di desa Huangling memiliki ciri dinding bercat putih, atap ubin hitam, dan elemen kayu berukir rumit semakin dipercantik untuk memberikan gambaran sekilas tentang kekayaan sejarah dan warisan budaya China bagi generasi mendatang.

Quote