Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri mengungkapkan kebebasan pers Indonesia sedang berada dalam tekanan kuat kepentingan elite. Hal itu disampaikannya dalam acara Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI Kota Cirebon yang digelar di Mall UMKM Kota Cirebon, Rabu (19/11).
Independensi redaksi kini rentan terkooptasi oleh kepemilikan media yang terafiliasi politisi, tegas Rektor Universitas UMMI Bogor ini. Ia menilai kondisi tersebut sebagai ancaman serius terhadap perkembangan demokrasi dan cita-cita besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam paparan bertema Pers Sebagai Pilar Perwujudan Demokrasi Dalam Mengawal Indonesia Emas 2045, Prof. Rokhmin menjelaskan bahwa pers memegang peran strategis sebagai penjaga rasionalitas publik dan akal sehat bangsa. Ia mendorong adanya reformasi kebijakan pers yang lebih progresif, terbuka, serta memberi ruang besar bagi publik, khususnya generasi muda, untuk terlibat dalam diskursus masa depan bangsa.
Pers harus berani mengawal isu strategis seperti transformasi digital, ekonomi hijau, pemerataan pembangunan, dan kualitas SDM. Jangan hanya jadi corong kekuasaan, ujarnya.
Rokhmin juga menegaskan bahwa pers bukan sekadar pemberi informasi, tetapi jembatan komunikasi antara pemerintah dan rakyat. Media harus menjalankan fungsi kontrol dan penyampai aspirasi masyarakat berbasis fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan.