Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI 20242029 sekaligus pakar kelautan nasional, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, menyoroti besarnya potensi Kota Tual sebagai pusat ekonomi kelautan Indonesia.
Dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Potensi Daerah pada Sektor Agriomaritim yang berlangsung di Kantor Walikota Tual, Rabu (5/11), Rokhmin menegaskan pentingnya pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif.
Pembangunan dan investasi di sektor perikanan tangkap, akuakultur, bioteknologi laut, dan pariwisata bahari adalah kunci bagi kesejahteraan masyarakat Tual dan pertumbuhan ekonomi nasional, ujar Rektor Universitas UMMI Bogor ini dalam presentasinya bertajuk Pembangunan Ekonomi Biru Berkelanjutan Untuk Peningkatan Daya Saing, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Tual.
Dalam paparannya, Rokhmin menyoroti sejumlah kemajuan pesat Kota Tual dalam beberapa tahun terakhir: hilirisasi perikanan dengan 12 produk olahan, pertumbuhan sektor perhotelan dari 12 menjadi 17 unit, digitalisasi UMKM dan koperasi, serta capaian signifikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 67,96 ke 72,84. Namun begitu, tantangan besar perubahan iklim tetap mengancam kawasan pesisir, berupa intrusi air laut serta tingginya risiko bencana di wilayah Kur dan Tayando Tam.
Dengan pendekatan Blue Sky - Blue Ocean, Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) ini mendorong terwujudnya keseimbangan antara ekonomi, ekologi, dan kesejahteraan sosial. Menurutnya, Kota Tual siap tampil sebagai model nasional pembangunan kawasan pesisir yang tangguh dan berdaya saing.