Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, menegaskan bahwa peran jurnalis sangat penting sebagai benteng terakhir untuk menjaga dan menghidupkan kembali warisan budaya Indonesia di tengah gempuran arus informasi instan dan budaya asing.
Menurutnya, media massa, khususnya redaksi, harus memberi ruang yang memadai untuk pemberitaan kebudayaan yang mendalam, bukan hanya liputan seremonial.
Kalau kita cinta Indonesia, berarti harus ada berita tentang budaya Indonesia. Redaksi harus menyediakan ruang. Jangan hanya liputan acara, tapi kupas makna, filosofi, dan nilai di baliknya. Budaya itu harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, kata Sofyan Tan saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan Semarak Budaya bertema Budaya di Meja Redaksi: Meneguhkan Ruang Seni dan Tradisi dalam Pemberitaan di Serayu Coffe Space Medan, Sabtu (9/8).
Baca:GanjarMiliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
Sofyan Tan mengkritik budaya informasi instan yang berkembang di era media sosial, di mana masyarakat cenderung hanya membaca judul berita tanpa memperhatikan isi dan kedalaman informasi.