Trisila Ateistik? AHY Kurang Baca, Segera Kursus Politik!

Ketuhanan yang dimaksudkan Bung Karno adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan yang tidak ada egoisme agama.
Sabtu, 27 Juni 2020 11:34 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito meminta Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono banyak membaca buku sejarah dan mengikuti kursus politik.

Hal itu terkait pernyataan AHY, sapaan akrab Ketum Demokrat, yang menuding RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) memuat nuansa ajaran sekularistik dan juga ateistik sebagaimana tercermin dalam pasal 7 ayat (2) dalam rancangan tertuang bunyi ciri pokok Pancasila berupa Trisila, yaitu Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi dan Ketuhanan.

Baca:Darimana Asal Bendera PKI Yang Turut Dibakar?

Ketuhanan yang dimaksudkan Bung Karno adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan yang tidak ada egoisme agama. Ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, atau ketuhanan yang berkebudayaan. RUU HIP sendiri adalah inisiatif DPR RI. Nah, Demokrat tidak mengikuti seluruh pembahasan RUU di DPR, dan memilih menarik diri. Gaji DPR diterima, tetapi kerjaan tidak. Jadi sebelum berkomentar, sebaiknya Mas AHY baca seluruh risalah sidang BPUPK termasuk pidato Bung Karno, ujar Wanto Sugito.

Mantan aktivis 98 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat ini meyakini, AHY kemungkinan tidak memahami atau tidak mengerti sejarah bahwa apa yang disampaikan Bung Karno saat itu adalah usulan, dan akhirnya Pancasila diterima sebagai dasar negara, setelah melalui pembahasan di Panitia Sembilan, menghasilkan Piagam Jakarta, dan Sidang PPKI yang menghasilkan rumusan final. Semua tahapan tersebut dipimpin oleh Bung Karno.

Baca juga :