Surabaya, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menilai masuknya Gelora Bung Tomo (GBT) di Kota Surabaya sebagai 1 dari 10 stadion yang diajukan ke FIFA sebagai venue tuan rumah Piala Dunia U-20 di tahun 2021 sebagai momen spesial.
Terlebih lagi, lanjutnya, untuk memberikan warna baru sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga menjadi Kota Bola. Surabaya memiliki sejarah perjuangan yang tentunya menjadi karakter semangat Pahlawan dalam berbagai cabang olah raga termasuk sepak bola.
Kalau kita melihat Rio de Jeneiro misalnya, usai menjadi tuan rumah Piala Dunia lalu, mereka langsung dikenal sebagai Kota Bola. Begitu juga dengan Afrika Selatan. Nah harusnya Kota Surabaya juga bisa seperti itu. Tidak sekadar mengejar event semata. Tidak begitu selesai menggelar Piala Dunia lalu sudah begitu saja dan ditinggalkan, kata Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Selasa (5/11).
Sedianya dengan momen spesial piala dunia U-20, pria yang akrab disapa WS ini menganggap perlu adanya beberapa pembangunan berkesinambungan dan terencana dalam rangka menyambut event Piala Dunia U-20 itu.
Salah satunya adalah dengan membangun kampung-kampung bola yang ada di Surabaya harus didesain berkarakter dan bernuansa bola. Ini kesempatan menjadikan legacy sebagai Kota Bola.