Branding Rekonsiliatif, Strategi KIK Satukan Cebong-Kampret

"Ini tidak produktif buat kita sebagai bangsa. Karena presiden terpilih siapapun presiden terpilih juga presidennya kampret dan cebong"
Kamis, 06 September 2018 23:26 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) koalisi Indonesia kerja (KIK) Joko Widodo-Maruf Amin siapkan branding figur rekonsiliatif anak bangsa sebagai salah satu strateginya.

Direktur program TKN Jokowi-Maruf Amin, Aria Bima mengatakan pihaknya tak ingin gunakan cara-cara kampanye negatif untuk meraih kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Maka dia menyiapkan langkah rekonsiliasi untuk menyatukan kubu cebong dan kubu kampret.

Ini akhirnya strategi yang kita pakai adalah strategi branding Pak Jokowi- Kiai Haji Maruf Amin adalah strategi figur rekonsiliatif anak bangsa. Rekonsiliatif antara cebong dan kampret, ujar Aria di Posko Cemara, Jalan Cemara no 19, Menteng, Jakarta, Kamis (6/9).

Aria mengatakan timnya akan memperhatikan setiap konten dan narasi-narasi yang hadir melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Dia juga akan memantau media sosial dalam membangun wacana publik.

Dia tak ingin media sosial digunakan untuk hal-hal yang dapat memicu perpecahan seperti Pilpres 2014 lalu. Aria mengatakan TKN KIK ingin membangun narasi bahwa siapa pun presiden terpilih nanti adalah pemimpin para cebong dan kampret.

Baca juga :