Ikuti Kami

Branding Rekonsiliatif, Strategi KIK Satukan Cebong-Kampret

"Ini tidak produktif buat kita sebagai bangsa. Karena presiden terpilih siapapun presiden terpilih juga presidennya kampret dan cebong"

Branding Rekonsiliatif, Strategi KIK Satukan Cebong-Kampret
Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Kiai Ma'ruf yang juga Politisi PDI Perjuangan Aria Bima

Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) koalisi Indonesia kerja (KIK) Joko Widodo-Ma'ruf Amin siapkan branding figur rekonsiliatif anak bangsa sebagai salah satu strateginya. 

Direktur program TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan pihaknya tak ingin gunakan cara-cara kampanye negatif untuk meraih kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Maka dia menyiapkan langkah rekonsiliasi untuk menyatukan kubu "cebong" dan kubu "kampret".

"Ini akhirnya strategi yang kita pakai adalah strategi branding Pak Jokowi- Kiai Haji Ma'ruf Amin adalah strategi figur rekonsiliatif anak bangsa. Rekonsiliatif antara cebong dan kampret," ujar Aria di Posko Cemara, Jalan Cemara no 19, Menteng, Jakarta, Kamis (6/9).

Aria mengatakan timnya akan memperhatikan setiap konten dan narasi-narasi yang hadir melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Dia juga akan memantau media sosial dalam membangun wacana publik.

Dia tak ingin media sosial digunakan untuk hal-hal yang dapat memicu perpecahan seperti Pilpres 2014 lalu. Aria mengatakan TKN KIK ingin membangun narasi bahwa siapa pun presiden terpilih nanti adalah pemimpin para "cebong" dan "kampret".

"Kita nggak akan lagi menggunakan cara cara yang ternyata narasi di medsos itu membuat luka batin yang cukup dalam. Tidak hanya bagaimana saling membuat campaign negatif yang dalam 4 tahun terakhir ini dirawat terus menerus," papar politisi PDI Perjuangan ini.

"Ini tidak produktif buat kita sebagai bangsa. Karena presiden terpilih siapapun presiden terpilih juga presidennya kampret dan presidennya cebong," imbuhnya.

Quote