Dinamika Mahfud Jauh Lebih Beradab ketimbang Politik Mahar

“Awal kehancuran suatu bangsa apabila memilih pemimpin tertingginya dilakukan dengan mengabaikan moral, etika, dan keadaban publik"
Rabu, 15 Agustus 2018 20:37 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menyayangkan kepentingan pihak tertentu yang menjadikan penetapan Cawapres Jokowi dengan melakukan dramatisasi atas pernyataan Pak Mahfud MD.

Seluruh dinamika penetapan Cawapres Pak Jokowi masih wajar, dan jauh lebih beradab dibandingkan dengan penetapan Cawapres Prabowo yang diwarnai transaksi jual beli dukungan atau mahar politik sebesar Rp 1 Trilyun, ujar Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/8).

Bagi Koalisi Indonesia Kerja, lanjut dia, Capres dan cawapres adalah calon pemimpin untuk rakyat; pemimpin bangsa dan negara yang prosesnya tidak boleh dikotori oleh praktek politik uang.

Awal kehancuran suatu bangsa apabila memilih pemimpin tertingginya dilakukan dengan mengabaikan moral, etika, dan keadaban publik. Kami semua sungguh heran, betapa murahnya rekomendasi untuk menjadi cawapres. Ini gambaran rusaknya peradaban politik bangsa. Mereka yang telah memperjual belikan pencalonan hanya demi uang tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun, imbuhnya.

Hasto sangat bersyukur bahwa penetapan KH Maruf Amin dilakukan melalui dialog para pemimpin.

Baca juga :