Jakarta, Gesuri.id - Puluhan pemuda di Kabupaten Tulungagung mengikuti kegiatan Soekarno Leadership Camp 2025 yang digelar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Tulungagung di Taman Cakra Surya, Desa Bungur, Kecamatan Karangrejo.
Ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung Erma Susanti mengatakan kegiatan tersebut diikuti sekitar 80 peserta dari kalangan generasi muda. Program itu bertujuan me-rekontekstualisasi gagasan Presiden pertama RI Soekarno agar relevan dengan tantangan bangsa saat ini dan ke depan.
Erma menjelaskan generasi muda menjadi bonus demografi strategis yang harus disiapkan sejak dini agar mampu berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
“Peran generasi muda tidak boleh ditinggalkan dalam menjawab tantangan bangsa, baik saat ini maupun di masa depan,” kata Erma, Sabtu.
Ia menambahkan salah satu persoalan yang dihadapi generasi Z saat ini adalah sikap apatis terhadap politik dan partai politik.
Berdasarkan diskusi yang berlangsung selama kegiatan, banyak peserta mengaku kurang tertarik pada dinamika politik nasional.
Melalui Soekarno Leadership Camp, peserta diperkenalkan pada dunia politik, tantangan kepemimpinan, serta peran strategis anak muda dalam proses pembangunan dan pengambilan kebijakan publik.
Selain itu, DPC PDI Perjuangan Tulungagung juga menyiapkan program “Ruang Muda” sebagai wadah diskusi, pengembangan ide, dan aktivitas kreatif generasi muda.
“Kami ingin menyediakan ruang dialog agar anak-anak muda bisa menyampaikan gagasan dan kegelisahan mereka secara konstruktif,” ujarnya.
Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur
Sementara itu, salah satu narasumber Aryo Seno Bagaskoro menilai kegiatan tersebut menjadi langkah positif untuk menjembatani komunikasi antara partai politik dan generasi Z.
Menurut mantan juru bicara Tim Pemenangan Nasional pasangan Ganjar Pranowo–Mahfud MD itu, ekspresi politik generasi Z memiliki karakter berbeda dibanding generasi sebelumnya.
“Ekspresi politik Gen Z berbeda cara, tetapi keresahannya nyata dan berangkat dari isu-isu dasar. Kegiatan seperti ini penting untuk menangkap dan memahami kegelisahan mereka,” katanya.
