Pakar Informasi dan Teknologi Sebut KPU Lakukan Kejahatan di Balik Sirekap

"Yang kedua mereka menutupi data. Ini menurut saya kejahatan karena ini informasi publik," kata Anas.
Rabu, 20 Maret 2024 11:40 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Pakar Informasi dan Teknologi (IT) Hairul Anas Suaidi menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan kejahatan setelah tak lagi menampilkan data perolehan suara Pilpres dan Pilpres dalam bentuk grafik dan tabulasi pada aplikasi Sirekap. Sebab, dianggap menutupi informasi publik.

Pernyataan itu disampaikan Anas dalam diskusi publik bertajuk Sirekap dan Kejahatan Pemilu 2024, Sebuah Konspirasi Politik di Sekretariat Barikade 98, Cikini, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Itu bisa berarti dua hal, pertama, tidak mengakui sendiri apa yang sudah mereka entri, hasil olah mereka. Itu tafsir pertama tidak mengakui apa yang mereka kerjakan sendiri. Yang kedua mereka menutupi data. Ini menurut saya kejahatan karena ini informasi publik, kata Anas.

Anas yang juga merupakan keponakan Mahfud MD ini menilai, masyarakat sangat membutuhkan informasi perihal perolehan data perolehan suara sementara para kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Terlebih, tak mungkin masyarakat harus menghitung secara manual apabila ingin mengetahui perkembangannya.

Baca juga :