Potret Krisis Demokrasi Indonesia

Oleh: Fajar Ahmad Huseini, Kader PDI Perjuangan yang juga Ketua Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika Sulawesi Selatan.
Senin, 29 Januari 2024 11:30 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Prosedural demokrasi kita faktanya masih menyisakan beberapa hal yang perlu dibenahi, dan pastinya hari ini permasalahan itu makin menggelembung terlihat jelas di ruang publik kita.

Artikulasinya bahwa, polemik proses politik demokrasi menuju 14 Februari 2024 yang sisa hitungan hari, sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Keresahan hingga berlanjutnya kritik yang terus terjadi dari seluruh lapisan masyarakat mulai dari mahasiswa, aktivis, akademisi, pakar hukum tata negara, para tokoh lintas agama, budayawan hingga lapisan masyarakat lainnya.

Hal tersebut jelas merupakan pertanda tak terbantahkannya adanya problem yang sangat serius.

Suasana kebatinan pada ruang publik soal mengemukanya polusi diksi politik dinasti, mahkamah keluarga, anak haram konstitusi, privilege, hingga soal pengangkatan ketua partai secara instan, telah menjadi wacana perbincangan yang memicu gerakan rasionalitas gugatan dan arusnya terus saja bergulir, pastinya hal tersebut merupakan keniscayaan logis yang mustahil untuk bisa dibendung.

Baca juga :