Jakarta, Gesuri.id - Di awal abad ke-20, ketika tanah air masih terbelenggu dalam penjajahan, seberkas cahaya muncul dari ruang-ruang pendidikan pribumi. Cahaya itu bernama Budi Utomo sebuah organisasi pemuda yang menjadi tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia.
Didirikan oleh Soetomo bersama rekan-rekannya dari School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), yakni Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji, organisasi ini lahir dari gagasan luhur dr. Wahidin Sudirohusodo seorang dokter yang meyakini bahwa kemerdekaan sejati berawal dari kecerdasan bangsa.
Seperti dicatat dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia, dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1977), masa itu menandai titik mula lahirnya berbagai organisasi yang berani memimpikan kemerdekaan. Namun, sebagian besar organisasi masih bersifat lokal, bergerak di bidang sosial dan budaya, belum menyentuh cita-cita nasional.
Awal Lahirnya Kesadaran Nasional
Setelah tahun 1900, muncul golongan elit intelektual anak-anak bangsa yang mendapat pendidikan Barat dan mulai menatap dunia dengan kesadaran baru. Mereka sadar, penjajahan bukanlah takdir, dan persatuan adalah kunci kebangkitan. Dari kesadaran itu, lahirlah Budi Utomo, organisasi yang bertekad mencerdaskan bangsa dan menumbuhkan rasa harga diri sebagai manusia Indonesia.