Rocky Gerung: Sumpah Pemuda adalah Perjanjian Politik dengan Sejarah

Sumpah Pemuda bukan hanya simbol sejarah, tetapi merupakan “perjanjian politik dengan sejarah
Minggu, 02 November 2025 07:28 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Yogyakarta, Gesuri.id Filsuf dan intelektual publik Rocky Gerung menegaskan bahwa Sumpah Pemuda bukan hanya simbol sejarah, tetapi merupakan perjanjian politik dengan sejarah yang meneguhkan kesadaran kebangsaan generasi muda Indonesia.

Hal itu disampaikan Rocky dalam Puncak Acara Peringatan 97 Tahun Sumpah Pemuda yang dirangkai dengan Merah Muda Fest 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11).

Dalam dialog kebangsaan yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme peserta, Rocky mengajak ribuan anak muda untuk memahami makna mendalam dari tiga ikrar Sumpah Pemuda: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia. Ia menyebut, semangat itu merupakan dasar bagi lahirnya kesadaran kolektif menuju Indonesia merdeka.

Kalimat satu nusa, satu bangsa, satu bahasa itu bukan sekadar slogan. Itu perjanjian politik kita dengan sejarah, ujar Rocky disambut tepuk tangan peserta.

Rocky menjelaskan, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan 1945, para pemuda sudah memiliki visi politik yang jelas tentang Indonesia merdeka. Pemuda tahun 1928 sudah berpikir tentang Indonesia merdeka bahkan 17 tahun sebelum naskah proklamasi dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta, tegasnya.

Baca juga :