Ikuti Kami

Rocky Gerung: Sumpah Pemuda adalah Perjanjian Politik dengan Sejarah

Sumpah Pemuda bukan hanya simbol sejarah, tetapi merupakan “perjanjian politik dengan sejarah

Rocky Gerung: Sumpah Pemuda adalah Perjanjian Politik dengan Sejarah
Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam talkshow di Merah Muda Fest 2025 - Foto: DPP PDI Perjuangan

Yogyakarta, Gesuri.id – Filsuf dan intelektual publik Rocky Gerung menegaskan bahwa Sumpah Pemuda bukan hanya simbol sejarah, tetapi merupakan “perjanjian politik dengan sejarah” yang meneguhkan kesadaran kebangsaan generasi muda Indonesia. 

Hal itu disampaikan Rocky dalam Puncak Acara Peringatan 97 Tahun Sumpah Pemuda yang dirangkai dengan Merah Muda Fest 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11).

Dalam dialog kebangsaan yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme peserta, Rocky mengajak ribuan anak muda untuk memahami makna mendalam dari tiga ikrar Sumpah Pemuda: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia. Ia menyebut, semangat itu merupakan dasar bagi lahirnya kesadaran kolektif menuju Indonesia merdeka.

“Kalimat ‘satu nusa, satu bangsa, satu bahasa’ itu bukan sekadar slogan. Itu perjanjian politik kita dengan sejarah,” ujar Rocky disambut tepuk tangan peserta.

Rocky menjelaskan, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan 1945, para pemuda sudah memiliki visi politik yang jelas tentang Indonesia merdeka. “Pemuda tahun 1928 sudah berpikir tentang Indonesia merdeka bahkan 17 tahun sebelum naskah proklamasi dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta,” tegasnya.

Ia juga menyoroti keluwesan dan kedewasaan berpikir para perumus Sumpah Pemuda yang hanya mengikrarkan tiga hal pokok tanpa mencampuradukkan ranah keyakinan pribadi. 

“Cuma ada tiga sumpah, tidak ada sumpah keempat tentang satu agama. Itu menunjukkan pemuda saat itu sudah matang secara politik dan memahami arti keberagaman,” kata Rocky.

Dengan gaya retoris khasnya, Rocky melanjutkan bahwa semangat persatuan harus dipahami sebagai landasan untuk berpikir kritis dan progresif, bukan sekadar diperingati secara seremonial setiap tahun. 

“Sumpah Pemuda bukan untuk dihafalkan, tetapi untuk dijalankan. Karena bangsa besar hanya bisa berdiri di atas pikiran yang merdeka,” ujarnya.

Rocky menutup dengan pesan ringan namun sarat makna, yang disambut tawa peserta. “Hanya ada satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Tapi agama dan pacar boleh banyak,” ucapnya, membuat suasana GOR Among Rogo riuh dengan tepuk tangan dan gelak tawa.

Kehadiran Rocky Gerung di Merah Muda Fest 2025 menjadi salah satu sesi yang paling ditunggu. Ia dinilai berhasil menghidupkan semangat kritis dan reflektif di kalangan anak muda, sejalan dengan semangat acara yang mengusung tema “Merah Berani, Muda Beraksi.

Quote