Kartini Adalah Buku yang Terbuka 

Oleh: E. Y. Wenny Astuti Achwan, Caleg PDI Perjuangan DPR RI, Dapil NTB 2.
Selasa, 23 April 2019 19:23 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Warganegara Indonesia mengenal RA. Kartini (1879-1904) sebagai perempuan aristokrat Jawa yang menulis surat-surat yang dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul Door Duisternis Tot Licht Gedachten over en voor het Javaansche volk (Melalui Kegelapan Menuju Cahaya Pikiran tentang dan untuk Orang Jawa).

Kumpulan surat Kartini tersebut lebih dikenal dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang - pertama kali diedit oleh JH. Abendanon dan diterbitkan dalam bahasa Belanda tahun 1911, dalam Bahasa Inggris tahun 1920, bahasa Melayu (1922), Arab (1926), Sunda (1930). Jawa (1938), Indonesia (1938) dan Jepang (1955). Surat-surat yang dikirimkan Kartini kepada sepuluh sosok beragam posisi, dari sosialis, feminis sampai pendidik, menunjukkan seorang Kartini yang feminis, intelektual sekaligus nasionalis.

Kartini berbicara dan memaparkan hubungan sosial kekuasaan dalam aristrokrasi Jawa yang merupakan bagian integral dari administrasi kolonial Belanda. Ia memimpikan pendidikan kaumnya, mengakhiri poligami, agensi yang lebih besar bagi perempuan dalam memilih karier dan atau menikah, lebih banyak pelatihan untuk guru, bidan dan dokter di Jawa, serta mengakhiri dominasi dan eksploitasi kolonial.

Akses Kartini ke pendidikan Barat (Hindia Belanda) dan pemahaman tentang kesetaraan sosial dan kebebasan membawanya ke kesimpulan bahwa perubahan harus dilakukan dalam masyarakat Jawa, terutama yang berkaitan dengan kolonialisme.(Annee Lawrence - DangerousWomanProject.org, 27 September 2016)

Baca juga :