Situasi jalannya Kongres V PDI Perjuangan di Hotel Grand Inna, Sanur, Jumat 9 Agustus 2019 berlangsung tertib. Kepastian Ketua Umum PDI Perjuangan telah selesai dimana Bu Megawati ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum dengan aklamasi. Jalannya Kongres V PDI Perjuangan diteruskan dengan rapat rapat politik dalam kamar kamar komisi.
Berbagai hal dibicarakan, mulai revitalisasi mesin partai, strategi politik Partai sampai pada persoalan besar negara seperti Garis Besar Haluan Negara yang dalam terminologi Bung Karno sebagai : Pembangunan Semesta Berencana.
Dari semua isu yang dibicarakan kemudian dijadikan keputusan resmi Partai dalam langkah langkah politik ada isu paling besar yaitu bagaimana menciptakan situasi politik PDI Perjuangan sebagai Partai Pelopor.
Konsepsi Partai Pelopor yang dipegang dalam narasi PDI Perjuangan adalah konsepsi pemikiran Bung Karno dalam dialektikanya di tahun 1926 menggerakkan kekuatan rakyat untuk melawan kolonialisasi di Nusantara, disini Bung Karno mengawinkan pergerakan massa actie yang taktis dan terencana dengan situasi emosional dan suasana batin rakyat, bukan gerakan asal amuk dan spontan, gerakan ini gabungan dari kemarahan rakyat dan ketrampilan dalam berorganisasi.
Memahami konsepsi partai pelopor di saat ini tentunya punya nuansa berbeda seperti di masa Bung Karno pertama kali mencetuskan konsep pergerakan di tahun 1926, konsepsi Partai Pelopor sekarang bagaimana menjadikan Indonesia saat ini dalam dialektika sekarang dimana sudah berubah total situasi seperti masa Bung Karno. Namun inti pemikiran Partai Pelopor tetap punya Rodinda (Romantika, Dinamika dan Dialektika) yang sama dalam melakukan pergerakan politik.