Megawati dan Pesan Perdamaian Dunia

Gaya kepemimpinan Megawati yang mempersatukan dan selalu menjadi yang terdepan dalam menjalankan praktik politik rekonsiliatif
Rabu, 10 Juli 2019 14:20 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

MEGAWATI Seokarnoputri adalah icon perjuangan perempuan Indonesia jauh sebelum Reformasi digulirkan. Putri biologis sekaligus ideologis dari Sang Proklamator Sukarno itu memilih berjuang melalui politik, meskipun dilaluinya dengan berdarah-darah di masa Orde Baru.

Ia memilih untuk terus mengorganisir rakyat melalui jalan kepartaian. Berjuang meluruskan jalan demokrasi penuh manipulatif Orde Baru, hingga benar-benar mewujukan demokrasi yang sejati, demokrasi khas Keindonesiaan bukan demokrasi ala barat. Ya, demokrasi yang dijalani dalam sebuah bingkai Bernegara dengan Satu Keyakinan Ideologi.

Sebagai seorang Pemimpin, Megawati bisa dibilang berhasil. Buktinya, Ia sukses melahirkan banyak pemimpin baru hasil dari sebuah pengkaderan ideologis di PDI Perjuangan.

Karena sejatinya kepemimpinan itu memang harus diciptakan. Seorang pemimpin lahir bukan karena faktor keturunan, namun ia tumbuh dari lingkungan yang mendidiknya menjadi layak untuk besar dan berpengaruh.

Megawati hadir di tengah hegemoni politik maskulin. Politik dan kekuasaan yang dikelola dengan tangan besi. Ketua Umum PDI Perjuangan itu menjelma menjadi pemimpin politik paling berpengaruh dari sebuah partai politik terbesar di Republik. Tidak mudah untuk mencapai posisi tersebut. Megawati menjalaninya dengan penuh konsistensi. Sosok Negarawan yang teguh prinsip.

Baca juga :