Menanam Pohon, Membatasi Pemanasan Global

Oleh: E.Y. Wenny Astuti Achwan, Caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI, Dapil NTB 2
Rabu, 28 November 2018 01:37 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Pohon dapat ditebang dan dibakar dalam hitungan menit, namun untuk tumbuh lagi jelas butuh waktu bertahun-tahun.

Pohon dan tanaman yang tumbuh dapat mengambil karbon dioksida (CO2) dari atmosfer untuk diubah menjadi gula melalui proses fotosintesis. Karbon yang diserap tersebut jadi bagian dari tanah ketika pohon dan tanaman mati kemudian terurai. Karbon dapat tetap ada selama ribuan tahun atau dapat dilepaskan dengan cepat tergantung kondisi iklim dan pengelolaannya. Pengelolaan optimum, tanaman penutup, rotasi tanaman dan meninggalkan sisa tanaman di lahan, membantu tanah menyimpan lebih banyak karbon.

Menanam pohon tambahan berpotensi menghilangkan lebih banyak karbon dari atmosfer dan menyimpannya untuk waktu lama, serta meningkatkan kualitas tanah dengan biaya relatif rendah. Rekayasa penghilangan CO2 menjadi sangat penting untuk mengurangi hingga 1000 gigaton CO2 di abad ini.

Hal tersebut yang menjadi inti dari Peringatan Hari Pohon Internasional pada tanggal 21 Nopember serta Hari Menanam Pohon Nasional pada tanggal 28 November.

Aforestasi dan Reforestasi

Baca juga :